WIKA Raih Kontrak Baru hingga Februari 2024 Senilai Rp 3,17 Triliun
Thursday, March 28, 2024       17:30 WIB

JAKARTA, investor.id - PT Wijaya Karya Tbk () meraih kontrak baru senilai Rp 3,17 triliun hingga Februari 2024 atau dua bulan pertama pada tahun ini. Perolehan kontrak baru BUMN Karya tersebut meningkat sebesar 51,5% daripada dengan periode yang sama tahun lalu.
Penopang terbesar perolehan kontrak baru hingga Februari 2024 datang dari segmen infrastruktur dan bangunan gedung dengan porsi sebesar 53,7%, sisanya masing-masing berasal dari segmen EPCC , industri dan properti sera investasi.
Sementara dilihat dari komposisi pemberi kerja, mayoritas atau sebagian besar pekerjaan yang didapat emiten bersandi saham ini masih berasal dari sektor BUMN dan pemerintah dengan skema pembayaran monthly progress .
Menurut Sekretaris Perusahaan , Mahendra Vijaya, perolehan kontrak baru tersebut menandakanawal yang positif bagi perseroan dalam menjalani 2024.
Garap Proyek Pengolahan Sampah Rp 1,28 T
Tren positif kontrak baru terbukti berlanjut setelah BUMN Karya ini mendapat kepercayaan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menggarap proyek Refused Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan di Jakarta Utara senilai Rp 1,28 triliun.
Mahendra menyampaikan, di proyek tersebut bekerjasama dengan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk () dalam skema konsorsium (KSO).
"Penandatanganan kontrak ini dilakukan Andika Firmansyah dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dan Direktur Operasi II Harum Akhmad Zuhdi di Jakarta, Selasa (26/3)," ungkap Mahendra dalam keterangan resminya, Kamis (28/3/2024).
Dalam kesempatan itu, Harum menambahkan, sebagai kontraktor pelaksana pada pembangunan proyek RDF, memegang porsi sebanyak 60% dari total keseluruhan nilai proyek.
Proyek RDF ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah menekan jumlah sampah di Ibu Kota. Melalui teknologi RDF, sampah akan diolah menjadi bahan bakar alternatif yang akan bermanfaat bagi industri semen dan kelistrikan dengan emisi karbon lebih rendah.
Dengan kapasitas pengolahan sampah mencapai 2.500 ton/hari dan pengolahan dengan proses homogenizers, RDF Plant Rorotan diperkirakan mampu menghasilkan RDF Baller sebanyak 875 ton/hari.
Menurut Harum, kepercayaan ini menjadi kehormatan bagi karena terlibat dalam pengelolaan sampah ibu kota secara optimal. Selanjutnya, sampah akan diolah untuk menghasilkan sumber energi baru terbarukan (EBT).
Di sisi lain, proyek tersebut sekaligus menjadi portofolio RDF pertama bagi kontraktor di Indonesia sehingga menjadi nilai lebih bagi . "Kami berkomitmen untuk mengerjakan proyek ini sesuai target waktu dan kualitas yang disepakati bersama," tutup Harum.

Sumber : investor.id

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru

Saturday, Apr 27, 2024 - 12:06 WIB
Bos BCA Buka-Bukaan Alasan Rupiah Jeblok, Bukan Iran-Israel
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:50 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of KKGI
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:45 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BBTN
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:41 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of PTMP
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:38 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of CBUT
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:35 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ASLC
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:31 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of AALI
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:28 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of COCO
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:25 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of HEAL
Saturday, Apr 27, 2024 - 10:28 WIB
Mitigasi Dampak Memanasnya Geopolitik Global, PGAS Bakal Optimalkan LNG